 |
| Aceh Tak Akan Mundur : Masyarakat Dorong Dek Fad Ambil Peran Dalam Pengembalian 4 Pulau di Aceh Singkil Kembali ke Pangkuan Aceh |
Oleh : Aldy Anzary Hutabarat-Masyarakat Kota Subulussalam
INVIEW.ID BANDA ACEH - Perpindahan empat pulau dari Aceh Singkil ke Sumatera Utara bukan sekadar persoalan administratif, tetapi menyangkut identitas dan harga diri Bangsa Aceh.
Wilayah yang sejak lama menjadi bagian dari Aceh kini berada dalam ketidakpastian, menimbulkan kegelisahan di kalangan masyarakat.
Aceh memiliki sejarah panjang dalam mempertahankan wilayahnya, dari perlawanan terhadap kolonialisme hingga perjuangan modern untuk hak-hak daerah.
Semangat juang ini masih hidup dalam diri rakyat Aceh, yang melihat pemindahan 4 pulau di Aceh Singkil sebagai bentuk pengabaian terhadap sejarah dan kedaulatan Aceh.
Ditengah situasi ini, kehadiran Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad menjadi penting dalam menggalang dukungan politik dan diplomasi guna mengembalikan wilayah yang secara historis merupakan bagian dari Aceh.
Dek Fad bukan hanya sekadar Wakil Gubernur Aceh, tetapi juga figur yang memiliki jaringan kuat dalam politik nasional.
Sebagai Ketua Gerindra Aceh, ia memiliki akses langsung ke struktur partai di tingkat pusat, termasuk Bobby Nasution Gubernur Sumatera Utara yang merupakan kader Partai Gerindra serta Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.
Kesamaan latar belakang politik para pemimpin ini membuka jalur komunikasi yang lebih efektif dalam mengupayakan solusi terhadap permasalahan ini.
Dek Fad dapat memanfaatkan kedekatan politiknya di tingkat nasional untuk kepentingan rakyat aceh, memastikan bahwa aspirasi masyarakat Aceh mendapat perhatian serius dari pemerintahan pusat.
Dengan posisi strategis sebagai Wakil Gubernur Aceh dan pengalaman serta jaringan selama 10 Tahun sebagai anggota DPR RI,Dek Fad menjadi harapan masyarakat Aceh dalam menyelesaikan pengembalian pulau-pulau tersebut menjadi milik rakyat Aceh.
Dukungan terhadap Dek Fad dalam perjuangan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan pengembalian wilayah Aceh. Masyarakat Aceh, baik di tingkat lokal maupun nasional, perlu menyatukan suara dalam memberikan dukungan terhadap pengembalian pulau-pulau tersebut, akademisi dan tokoh masyarakat diharapkan turut serta dalam mengawal isu ini agar tidak tenggelam di tengah dinamika politik nasional.
Pemerintah Aceh, Sumatera Utara dan Kementerian Dalam Negeri harus membuka ruang dialog yang lebih konstruktif, dengan pendekatan hukum dan politik yang berbasis keadilan dan historis serta kepentingan rakyat.
Selain itu, para wakil rakyat Aceh di Senayan dan di DPRA harus bahu-membahu dalam menyuarakan isu ini agar masuk dalam agenda nasional.
Dengan strategi yang tepat dan diplomasi yang kuat, Dek Fad bersama seluruh pejabat publik terkait memainkan peran dalam memastikan bahwa empat pulau di Aceh Singkil tersebut kembali ke pangkuan Aceh tanpa menimbulkan ketegangan berkepanjangan.(**)
